Yuk Kenali Prinsip Bisnis Nabi Muhammad!



Kenali Prinsip Bisnis Nabi Muhammad


Banyak pelaku bisnis yang sukses karena terinspirasi oleh seseorang. Orang tersebut dapat menjadi inspirasi karena keberhasilan bisnis yang telah dibangun dan dapat memberi kesejahteraan bagi orang-orang di sekitarnya. Sehingga, pelaku bisnis telah menjadikannya inspirasi agar ia dapat melakukan hal serupa. Di dunia Islam, terdapat sosok yang menjadi teladan dalam berbisnis karena kecerdasan dan akhlak yang dimilikinya.
Dialah Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad sudah berbisnis sejak usia 12 tahun ketika masih tinggal bersama pamannya, Abu Thalib. Sejak usia itulah beliau mengenal bisnis dan menjadi entrepreneur sejati dengan ikut pamannya berdagang. Hingga pada usia 20 tahun ia sudah menguasai pusat bisnis global di zamannya (sekarang Yaman, Suriah, Bahrain, Yordania, Irak). Lalu, apa saja sih prinsip bisnis Nabi Muhammad sehingga beliau dapat sukses menjalani bisnisnya? Berikut uraiannya.

  1. Kejujuran adalah modal paling utama dalam berbisnis, bukan uang. Nabi mendapat kepercayaan dari Siti Khadijah karena jaminan personal branding, bukan uang. Dalam sebuah hadis, nabi bersabda: “Tidak dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib (cacat), kecuali ia menjelaskan aibnya.” (HR. Al-Quzwani). Artinya, kejujuran sangat penting pada saat kita melakukan transaksi bisnis. penjual harus menjelaskan kualitas barang, kalau memang barang tersebut cacat harus dijelaskan kepada pembeli dengan jujur, tanpa ditutup-tutupi.
  2. Kecerdasan berbisnis, mampu menganalisis situasi pasar. Nabi selalu menjalankan bisnisnya dengan cara-cara yang santun, baik, dan menjaga hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Prinsip ini dalam ilmu marketing disebut dengan customer relationship management.
  3. Memiliki akhlak yang terpuji. Beliau rela tidak menjual seluruh dagangannya kepada satu orang. Apalagi dengan praktik selling zaman sekarang yang mengajarkan “juallah kepada penawar yang lebih tinggi”. Karena tahu masih banyak pembeli lain yang berminat membeli dagangannya, beliau membatasi pembelian setiap orang. Dengan demikian setiap orang dapat membeli dengan harga normal. prinsip ini merupakan sikap nabi yang selalu ta’awun (menolong orang lain). Dalam berbisnis kita tidak boleh hanya berorientasi pada keuntungan sebanyak-banyaknya, tetapi harus didasari pada sikap memberi kemudahan dan menolong orang lain.
  4. Nabi tidak pernah melakukan sumpah palsu dan melarang keras penjual melakukannya. Misalnya dengan berbohong bahwa harga belinya sangat mahal atau memberi kesan barang yang ditawarkannya mahal agar pembeli membeli dengan harga yang sangat tinggi. Beliau tidak segan menyebutkan harga beli sesungguhnya dan berniat mengambil untung sekian rupiah. Dengan demikian pembeli akan senang dan rela memberi keuntungan kepada nabi.
  5. Nabi selalu berbisnis dengan cara yang santun dan ramah. Beliau mengatakan “Allah merahmati seseorang yang ramah dan toleran dalam berbisnis.” (HR. Al-Bukhari dan At Tarmidzi).
  6. Nabi tidak pernah berpura-pura menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik membeli dengan harga tersebut. contohnya penjual berkolusi dengan seorang pembeli untuk menaikkan harga dengan berpura-pura membeli. Tujuannya agar orang lain juga tertarik untuk membeli barang tersebut dengan harga yang tinggi. (Baca juga: Tips Menjadi Penjual Terpercaya)
Demikian prinsip bisnis yang dimiliki Nabi Muhammad. Semoga Anda dapat meneladani spirit dan kebaikan Nabi Muhammad dalam menjalani bisnisnya.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Yuk Kenali Prinsip Bisnis Nabi Muhammad!"

Posting Komentar