Pengusaha kelahiran Yugoslavia, Robert Herjavec membagi 6 pelajaran bisnis
yang dipelajarinya sejak menjadi pelayan sebuah restoran. Herjavec Group tahun
ini baru saja meraup keuntungan USD 140 juta. Dia mengaku, sejak kecil tidak
memiliki niatan menjadi pebisnis.
"Ketika usia saya masih 12 tahun, saya tidak tahu apa-apa. Saya hanya
ingin pergi ke luar dan bermain," ujarnya seperti dilansir dari
Businessinsider.
Herjavec mengaku, setelah lulus kuliah dia tidak memiliki arah. Dia memutuskan
menjalani pekerjaan sebagai pelayan di sebuah restoran kelas atas dan restoran
biasa.
Dia menuliskan dalam bukunya bertajuk Driven. Ternyata pekerjaan tersebut
memberikan dampak lebih besar dari perkiraannya.
"Selama 25 tahun sejak itu, saya sering bercermin pada hal-hal yang
saya pelajari tentang orang, tentang bisnis, dan tentang diri sendiri sambil
menunggu di meja tunggu," kata lulusan University of Toronto itu.
Berikut enam pelajaran bisnis yang dipetik Robert saat harus berurusan
dengan orang sebagai pelayan restoran:
1. Semua pelanggan harus dilayani
Seorang pelayan selalu ditugaskan melayani pengunjung yang datang. Terkadang
mereka selalu meminta pelayan yang mereka inginkan. Tidak peduli siapa pelayan
yang melayani mereka. Keinginan setiap pengunjung akan berbeda-beda setiap
harinya.
Dari kasus ini, Herjavec belajar bahwa beberapa orang lebih menyenangkan dan
murah hati daripada yang lain. Tapi mereka tetap berharap kebutuhannya dapat
dipenuhi.
"Menjual kepada orang yang memiliki minat yang sama itu mudah. Menjual
kepada mereka yang tidak memiliki kesamaan tidak mudah, tapi itu perlu,"
katanya.
2. Pelanggan tidak selalu benar
Herjavec mengatakan, sering dirinya berurusan dengan pelanggan yang marah
atau frustrasi dengan pesanan mereka. Padahal kesalahan tersebut bukan
disebabkan olehnya sebagai pelayan.
Dari kasus ini dia belajar perlunya membuat pelanggan bahagia. Caranya bisa
dengan minuman gratis atau makanan penutup.
Ungkapan dalam bisnis, "Memberikan ketulusan dan perhatian dalam
bekerja," bisa memenangkan pelanggan yang tidak senang.
3. Berdayakan karyawan agar bisa menangani masalah
Herjavec mengatakan, kebanyakan pelanggan ingin memiliki pelayan yang mampu
mengatasi masalah mereka daripada harus pergi ke manajer.
"Mereka ingin fokus pada seseorang yang mengerti kekhawatiran mereka
dan dapat menyelesaikannya di tempat."
Dalam lingkungan bisnis, ini berarti perlu memiliki karyawan atau pelayan
yang mampu mengatasi krisis, tanpa harus meminta bantuan atasan.
4. Tanggung jawab untuk keberhasilan dan kegagalan
Di restoran, pelayan sering mendapatkan hukuman dari pelanggan atas makanan
yang enak. Walaupun sebenarnya mereka tidak ada hubungannya dengan makanan. Itu
lebih disebabkan karena mereka yang langsung berhadapan dengan pelangan.
Demikian pula manajer bisnis perlu mengambil tanggung jawab untuk semua
pekerjaan anggota tim mereka, terlepas dari bagaimana mereka terlibat.
"Sukses sebagai pelayan dan sebagai operator bisnis terdiri dari
mencapai tujuan yang ideal di dunia yang tidak sempurna," Herjavec
menulis.
5. Berlaku sopan
Herjavec mengungkapkan, reaksi berlebihan terhadap pelanggan yang berlaku
kasar tidak akan mendapatkan hasil yang baik.
"Mengelola diri untuk menjadi menyenangkan dan beradab di hadapan
pelanggan yang kasar, di sisi lain akan mendapat memberikan manfaat yang
mengejutkan," tulisnya.
6. Jangan terlihat kewalahan
Herjavec mengatakan bahwa jika harus mengambil napas atau mengamuk, itu
harus selalu dilakukan di dapur, tidak di ruang makan atau di depan umum.
Prinsip yang sama berlaku dalam suasana kantor.
sumber: merdeka.com
0 Response to "6 Pelajaran Bisnis dari Mantan Pelayan yang Sukses Jadi Pengusaha"
Posting Komentar